Mengenal Struktur Keamanan Pada Alat Berat: ROPS, FOPS & OPG

Source : Google Image

Alat berat yang dirancang untuk menangani beragam pekerjaan berat memiliki resiko yang tinggi untuk mengalami kecelakaan kerja. Badan Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja Amerika Serikat (OHSAS) mencatat, sepanjang periode tahun 1992–2005 ada 1412 orang operator yang tewas saat alat berat yang dioperasikannya terguling. Belum lagi lebih 10.000 orang mengalami cedera ringan sampai berat, bahkan menyebabkan cacat permanen.

Melihat fakta itu, OHSAS mewajibkan kepada semua pabrikan alat berat yang diproduksi di AS harus melewati serangkaian pengujian pada desain konstruksi alat berat dan mampu melindungi operatornya dari kecelakaan fatal, dengan hasil baik sesuai standard yang dibuat oleh OHSAS sebelum dapat diteruskan pada tahap produksi masal dan dipasarkan.

Berawal dari sinilah, standard ini kemudian juga diterapkan oleh berbagai pabrikan alat berat didunia. Kelengkapan struktur yang awalnya masih bersifat opsional saat ini sudah menjadi standard baku. Saat ini, setiap alat berat yang dipasarkan di Indonesia sudah dilengkapi dengan struktur keamanan ini. Ada 3 struktur keamanan yang umum digunakan, yaitu ROPS, FOPS dan OPG. Mari kita mengenalinya.

1ROPS (Rollover Protection Structure)

ROPS merupakan struktur keamanan yang paling umum digunakan pada alat berat. ROPS merupakan struktur keselamatan alat berat yang bisa melindungi operator dari resiko terguling. Alat berat sering bekerja di beberapa area yang curam dan labil sehingga sangat umum terjadi alat berat terguling. Rancangan ROPS merupakan side bar dari pipa yang terbuat dari campuran besi dan baja, bisa melindungi operator dari benturan keras pada kabin pada kelima sisinya (depan, belakang, kiri, kanan dan atas).

Suatu desain ROPS pada alat berat harus melalui serangkaian pengujian yang ekstrim seperti uji tabrak dan guling pada suhu yang rendah, dimana pada suhu rendah, struktur logam menjadi lebih rapuh.

2FOPS (Falling Object Protection Systems)

Benturan pada kabin alat berat tidak hanya terjadi akibat tumbukan alat berat terhadap suatu benda keras dan besar tetapi bisa pula disebabkan jatuhnya suatu benda berat menimpa kabin alat berat. Bila ROPS melindungi operator pada titik-titik kritis di 5 sisi, maka FOPS berfungsi melindungi operator dari sisi atas. Bagian atap dari alat berat harus mampu menahan beban berat yang jatuh secara tiba-tiba. Karenanya, bagian atap (plafon) dari alat berat dilengkapi dengan ‘jaring-jaring’ yang terbuat dari plat tebal yang disusun berjajar dan bertumpu pada bar-bar ROPS sehingga mampu menahan atap dari ‘impact’ yang ditimbulkan benda itu. Struktur FOPS ini sangat umum ditemukan pada alat-alat berat yang bekerja dengan beban berat pada ketinggian, seperti dump truck, excavator dan crane.

3OPG (Occupant Protection Guards)

Tumbukan benda keras dan berat juga sangat mungkin terjadi pada bagian depan dari kabin. Kabin alat berat yang sebagian besar terbuat dari kaca sangat rentan mengalami tumbukan dari arah depan. Pekerjaan-pekerjaan disektor forestry yang banyak mengangkat dan memindahkan batang kayu sangat meyang mungkinkan menimbulkan ayunan dari batang kayu yang gerakannya tidak terkontrol.

Karenanya pada alat-alat berat yang bekerja disektor forestry, kita bisa dengan mudah menemukan OPG ini berupa batang-batang besi yang disusun saling berikatan satu dengan yang lain dan dipasang pada frame dari kaca alat berat. Berbeda dengan ROPS dan FOPS yang merupakan standard keamanan yang sudah terpasang pada setiap alat beratyang keluar pabrik, OPG bersifat opsional.