Perencanaan Untuk Bekerja di Atas Ketinggian

standar operasional prosedur bekerja di ketinggian
Source : Google Image

Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan pada pekerjaan diatas ketinggian yaitu kurangnya perencanaan yang baik dalam melakukan pekerjaan. Pekerjaan berisiko tinggi ini yang harusnya bisa direncanakan, karena beberapa alasan menjadi tidak terencana dan terkesan berjalan dadakan.

Perencanaan pada pekerjaan diatas ketinggian bertujuan untuk : Menentukan potensi bahaya yang ada pada pekerjaan itu, dan menentukan kendali apa yang sesuai untuk meminimalisir resiko.

Dalam perencanaan kerja untuk bekerja diatas ketinggian, ada beberpa langkah yang bisa dilakukan, yaitu :

1Identifikasi Bahaya

Untuk mengetahui bahaya apa saja yang ada pada pekerjaan diatas ketinggian yang akan dilakukan, perlu dilakukan pemeriksaan yang meliputi :

  • Pemeriksaan fisik : Periksa seluruh area di mana pekerjaan akan dilakukan, bawa check list dan catat semua kemungkinan yang bisa menyebabkan pekerja mengalami kecelakaan.
  • Prosedur : Apakah prosedur yang terkait pekerjaan itu telah dipenuhi dan dipahami oleh semua pekerja. Jika memerlukan ijin khusus, apakah sudah mendapat tanda tangan dari orang-orang yang berhak menandatangani.
  • Kasus kecelakaan sebelumnya : cari tahu apakah pernah ada kecelakaan sebelumnya terkait pekerjaan yang sama seperti yang akan dikerjakan, bila ada pelajari penyebabnya,

2Penilaian Resiko

Tahap ini menjelaskan mengenai seberapa besar resiko dari pekerjaan yang akan dilakukan, jika pekerja terjatuh akan menyebabkan keparahan yang seperti apa, apakah luka ringan, patah tulang, atau meninggal.

Semakin besar resiko yang teridentifikasi, maka pengendalian yang perlu dilakukan harus mampu meminimalisir resiko yang ada. Oleh karenanya, dalam menilai resiko ini sangat tergantung pada orang yang menilai. Kesalahan dalam melakukan penilaian akan sangat berdampak pada kesiapan pengendalian.

3Pengendalian Bahaya

Bahaya-bahaya signifikan yang teridentifikasi harus dikendalikan untuk melindungi pekerja dari kecelakaan. Pengendalian yang bisa berupa eliminasi, isolasi, atau meminimalisir tingkat keparahan.

Eliminasi yaitu cara terbaik dalam pengendalian resiko, Salah satu bentuk meng-eliminasi bahaya yaitu dengan tidak melakukan pekerjaan itu, tetapi tidak melakukan apa-apa bukanlah pilihan yang baik.

Lakukan pengendalian yang mungkin dilakukan, apakah pekerjaan itu dapat dilakukan dari bawah dengan menggunakan alat tertentu sehingga tak perlu naik ke atas, apakah konstruksinya bisa dilakukan dibawah dan kemudian diangkat keatas, adakah alat bantu yang bisa digunakan (seperti scafolding atau platform, tangga portable), bisakah tingkat keparahannya diturunkan (bila menggunakan fall arrest, harness, net, atau air bag).

4Monitoring

Pendekatan yang telah dilakukan harus dipastikan keefektifannya selama pekerjaan itu berlangsung untuk menjamin tidak adanya sedikitpun kelalaian atau penyimpangan yang bisa menyebabkan kontrol/pengendalian tidak berjalan dengan baik. Oleh karenanya perlu dilakukan pemeriksaan/inspeksi secara berkala, sosialisasi pada pekerja, dan pengawasan.

5Dokumentasi

Semua berkas rencana seperti HIRA/IBPR, Ijin kerja, bukti komunikasi dan pengendalian yang telah dilakukan harus tersimpan dengan rapi. Hal semacam ini bertujuan untuk pengendalian dokumen, selain itu ini sangat diperlukan jika ada pemeriksaan kecelakaan.

Pengendalian bahaya bekerja diatas ketinggian yang selanjutnya yaitu Isolasi, pengendalian ini dipilih jika bahaya yang ada pada pekerjaan diatas ketinggian tidak memungkinkan untuk dikontrol dengan pengendalian secara eliminasi.

Pengendalian bahaya bekerja diatas ketinggian secara isolasi bisa juga berfungsi melindungi pekerja secara kelompok (group control), isolasi bahaya jatuh pada pekerjaan diatas ketinggian salah satunya :

  • Scaffolding
  • Pagar pelindung (edge protection)
  • Akses mekanis (mechanical access plant)

6Scaffolding

Penggunaan perancah (Scaffolding) merupakan cara yang paling umum digunakan untuk menyediakan platform yang aman untuk suatu pekerjaan yang dilakukan di ketinggian. Selain itu, perancah juga sangat banyak jenisnya. Semua perancah harus dirakit, dibongkar dan diperiksa oleh pekerja yang telah kompeten yang memiliki sertifikasi scafolder.

Perancah setidaknya harus memiliki :

  • Platform (lantai kerja) yang stabil dan cukup untuk melakukan suatu pekerjaan
  • Akses yang aman dan kokoh
  • Ketinggian platform yang teratas tidak boleh lebih dari tiga kali ukuran bagian dasar scaffolding

7Pagar Pelindung

Pagar pelindung berfungsi untuk mencegah pekerja dan barang/perlengkapan terjatuh. Pagar pengaman ini harus dipasang pada area di mana adanya potensi jatuh baik pekerja ataupun material.

8Akses Mekanis

Akses mekanis merupakan perlengkapan mekanis/digerakkan dengan mesin yang digunakan sebagai fasilitas untuk pekerjaan diatas ketinggian. Akses mekanis ini dapat berupa :

  • Mobile elevating work platforms
  • Forklift yang dilengkapi lantai kerja (platform)
  • Vehicle extension arm Crane lift platforms

Itulah beberpa langkah perencanaan untuk bekerja diatas ketinggian. Begitu tingginya resiko dari pekerjaan ini, maka jangan sampai gagal dalam berencana.