Tips Mengurangi Resiko Kecelakaan Kerja Bagi Pekerja Baru

pencegahan resiko kecelakaan kerja
Source : Google Image

Safety induction merupakan sebuah latihan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan kepada pekerja baru, kontraktor baru maupun para tamu yang baru pertama kali datang di lokasi perusahaan itu. Tujuan dari safety induction ini adalah untuk mengkomunikasikan bahaya-bahaya keselamatan dan kesehatan kerja umum yang terdapat selama pekerjaan/kunjungan mereka sehingga mereka bisa sadar dan bisa melakukan tindakan pengendalian terhadap bahaya itu.

Safety induction sangat diperlukan bagi para pekerja baru karena banyak penelitian mengatakan bahwa tingkat kecelakaan pada pekerja baru, Menurut penelitian dari Health and Safety Executive dan institute for work and health :

  • 8 dari 16 kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian terjadi pada 10 hari pertama ditempat kerja, Setengah dari mereka terjadi pada hari pertama.
  • Resiko keselamatan kerja cidera hilang waktu (lost time injury) ditemukan sangat tinggi pada bulan pertama pekerjaan, resiko itu menjadi 3 kali lipat lebih besar daripada pekerja yang sudah mempunyai pengalaman kerja 1 tahun.

Safety induction ini wajib diberikan kepada para pekerja/kontraktor/tamu sebelum mereka memulai aktifitasnya. Safety induction tak perlu diulang setiap kali mereka ingin memulai aktifitasnya, safety induction ini hanya perlu diberikan setiap kali ada perubahan penting terkait dengan fasilitas kerja atau minimal safety induction ini diberikan setahun sekali sehingga para pekerja dapat terus me-refresh ilmunya terkait dengan perkembangan bahaya dan pengendalian keselamatan kerja yang ada di tempatnya.
Isi dari safety induction tersebut minimal harus menjawab dari pertanyaan berikut :

  • Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
  • Area-area khusus seperti : area pejalan kaki, area merokok, area beribadah, toilet, dan lain-lain.
  • Peraturan standard keselamatan kerja seperti : tidak boleh membawa senjata, tidak boleh bercanda, dan lain-lain.
  • Alat pelindung diri yang wajib dipakai.
  • Prosedur keadaan darurat, seperti : cara menggunakan alat emergency (APAR, eyewash, Tombol darurat, eyeshower, dll).
  • Prosedur pelaporan kecelakaan
  • Bahaya spesifik pada area tempat dia bekerja dan cara mengendalikannya).
  • Prosedur pembuatan izin kerja (khusus kontraktor)

Isi dari safety induction tersebut bisa disesuaikan tergantung dengan situasi dan kondisi dari setiap tempat kerja. Safety induction pun dapat dibuat tidak hanya dengan metode ceramah, namun juga dapat dengan menggunakan layar, alat bantu K3 sampai lewat video.

Setelah selesai safety induction, para pekerja/tamu dapat menjalankan aktifitasnya masing-masing. Khusus untuk kontraktor, mereka harus diberikan kertu pengenalan khusus/emblem yang menandakan bahwasannya mereka sudah mendapatkan induction. Hal ini karena kontraktor biasanya memiliki angka turnover (angka keluar masuk pekerja) yang tinggi sehingga perlu kontrol yang lebih ketat.