6 Langkah yang Tidak Boleh Diabaikan Pekerja Saat Menggunakan Full Body Harness

cara menghindari kecelakaan kerja di tempat kerja
Source : Google Image

Bagi Anda yang bekerja di bidang konstruksi atau industri lain yang mengharuskan bekerja di ketinggian pasti sudah familier dengan pemakaian full body harness. Full body harness memang berperan sebagai alat pelindung jatuh saat bekerja di ketinggian dan penggunaannya lebih disarankan di banding safety belt terutama jika Anda bekerja di ketinggian lebih dari 1, 8 meter.

Hal semacam ini karena full body harness mempunyai keunggulan dengan tali pengaman yang dapat melindungi seluruh badan pekerja sehingga peluang cedera akibat hentakan saat jatuh sangat kecil. Sayangnya walau manfaatnya begitu besar sebagai alat pelindung jatuh, ada banyak pekerja yang kurang memerhatikan cara penggunaan full body harness secara benar sebelum melakukan pekerjaan di ketinggian.

Di Amerika, lebih dari 100. 000 pekerja mengalami cedera dan kematian karena jatuh dari ketinggian setiap tahunnya. Boston-based Liberty Mutual juga mengungkap, perusahaan harus memberi kompensasi pada pekerja sebesar $ 1 miliar atau sekitaran 132 triliun setiap minggunya.

Selain kurangnya kontrol pada full body harness, aspek penyebabnya tingginya angka kecelakaan itu juga karena pemakaian alat pelindung jatuh yang tidak benar dan tidak sesuai potensi bahaya. Berikut beberapa hal yang menyebabkan pekerja masih mengalami kecelakaan saat bekerja di ketinggian meskipun sebenarnya telah mengenakan full body harness :

Perlengkapan tidak diperiksa secara teratur hingga rusaknya atau keausan alat tak di ketahui pekerja.

Cara penggunaan full body harness tak benar dan/atau full body harness yang digunakan tidak sesuai dengan potensi bahaya akibat kurangnya pelatihan.

Kondisi material full body harness yg tidak layak karena penggunaan dan paparan di ruang kerja selama bertahun-tahun, terlepas dari merk atau produsen yang menghasilkan alat tersebut.

Full body harness yang digunakan tak penuhi standard keamanan, seperti OSHA 1926. 502, ANSI Z359, CSA Z259, dan lain-lain.

Sebenarnya pemakaian full body harness tidaklah susah, tetapi ada banyak pekerja yang memakai alat itu dengan cara yang kurang benar dan kurang memperhatikan kelengkapan komponen pada full body harness. Pemicunya dapat karena kurangnya kursus atau kondisi alat yang mungkin belum diperbarui (up to date).

Untuk meminimalisir kecelakaan terjatuh dari ketinggian, terdapat banyak poin penting yang perlu di perhatikan pekerja sebelum menggunakan full body harness, di antaranya :

  • Pastikan full body harness yang Anda gunakan sesuai dengan standard dan regulasi yang berlaku
  • Lakukan pemeriksaan kelengkapan komponen pada full body harness. Pastikan full body harness yang akan dipakai mempunyai komponen yang lengkap, diantaranya D-Ring, webbing/tali, chest strap, leg strap, dan buckle.
  • Kerjakan kontrol secara visual pada webbing/tali full body harness. Pastikan tak ada rusaknya atau tanda-tanda seperti koyak, berserabut, berjamur, atau kerusakan pada jahitan.
  • Pastikan webbing/tali pada full body harness tak ada yang terpelintir
  • Pastikan komponen full body harness seperti buckle dan D-Ring tak retak, tak bengkok, tak berkarat dan buckle dapat mengunci dengan sempurna
  • Lakukan pemeriksaan masa kedaluwarsa full body harness. Cek tag pada full body harness untuk mengetahui tanggal produksi dan masa kedaluwarsanya. Perihal masa kedaluwarsa, OSHA dan ANSI menyerahkannya pada produsen, mereka umumnya menetapkan saat kedaluwarsa selama 5 tahun terhitung dari full body harness pertama kali digunakan.
  • Ketahui batas beban maksimum aman full body harness. Pastikan full body harness tak pernah digunakan untuk menahan beban diatas beban maksimum yang ditetapkan.
    Pastikan full body harness yang dipakai pekerja telah dinyatakan layak dan aman oleh pihak yang kompeten melalui pemeriksaan teratur yang dilakukan.

Tips Menggunakan Full Body Harness

Berikut langkah-langkah menggunakan full body harness yang benar dan aman :

  • Pegang bagian D-Ring pada full body harness dan goyangkan secara perlahan, pastikan tidak ada webbing/tali yang terpelintir dan pengencangnya (chest strap) terbuka
  • Pegang tali bahu (shoulder strap) dan masukkan tangan satu persatu ke dalam tali.
  • Pastikan D-Ring ada di bagian belakang tubuh Anda, tepatnya di bagian punggung (pada tulang belikat)
  • Tarik dan kencangkan tali kaki (leg strap), lalu pasangkan/hubungkan pada buckle. Untuk jenis quick connect buckle, Anda akan mendengar bunyi ” klik “, jika buckle telah terpasang dengan benar. Atur lingkar tali pada kaki sesuai sama kenyamanan Anda.
  • Pastikan tali kaki tak tertukar
  • Pasangkan tali dada (chest strap) dan hubungkan tab buckle pada receptor hingga terdengar bunyi ” klik “
  • Pastikan dengan tangan kalau full body harness sudah terpasang benar dan tidak ada tali yang terpelintir
  • Biarlah orang yang kompeten mengecek full body harness dan memasang lanyard pada D-Ring (apabila dibutuhkan).

Catatan : Full body harness harus terpasang dengan pas, tidak terlalu longgar atau sangat kencang.

Full body harness harus di check dengan cara visual sebelum digunakan, termasuk juga alat pelindung jatuh yang lain seperti lanyard dan lifeline. Pemeriksaan perlengkapan dengan cara berkala oleh orang yang kompeten untuk mengecek kerusakan harus dilakukan setidaknya setiap 6 bulan dan sebelum memulai pekerjaan di ketinggian.

Jangan sekali-kali menggunakan full body harness jika terlihat ada kerusakan dengan cara visual, tak layak dipakai sesuai catatan inspeksi terakhir, dinyatakan tak layak oleh orang yang kompeten, dan telah melalui masa kedaluwarsa.

Sebelum bekerja di ketinggian, pastikan full body harness yang digunakan sesuai beban badan Anda dan jauhi menggunakan full body harness melebihi kapasitas beban maksimum aman yang ditetapkan, yaitu 310 lbs (141 kg). Lakukan langkah-langkah penggunaan full body harness diatas secara benar demi keselamatan Anda saat bekerja di ketinggian!