K3 Dalam Berbagai Pekerjaan Konstruksi

Source : Google Image

Pelaksananaan pekerjaan konstruksi memiliki resiko bahaya yang relatif besar. Tetapi, resiko ini bisa diminimalisir melalui cara melaksanakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Setiap pekerjaan konstruksi memiliki ciri khasnya masing-masing sehingga tingkat resikonya berbeda. Oleh karenanya pelaksanaan K3-pun juga berbeda.

Sebagai contohnya resiko bahaya yang diakibatkan oleh pekerjaan gedung berbeda dengan pekerjaan jalan. Resiko pekerjaan gedung diantaranya jatuh dari ketinggian dan keruntuhan bangunan sedangkan pekerjaan jalan diantaranya tertabrak kendaraan. Dari sini sangat jelas kalau pelaksanaan K3 sudah berbeda. Agar pelaksanaan K3 di masa depan terjamin, dibawah ini merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan pada berbagai macam pekerjaan konstruksi.

K3 pada Pekerjaan Gedung

  • Pemasangan pagar dan rambu pada pekerjaan galian minimal 1 m dari lubang galian agar pekerja tak terjatuh.
  • Pemasangan pagar dan rambu peringatan pada pekerjaan bongkaran.
  • Pekerja menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap pada setiap bagian pekerja. Sabuk pengaman digunakan ketika bekerja diketinggian.
  • Pemasangan scaffolding atau perancah harus sesuai standar.
  • Ketika mengangkat barang dari bawah ke atas, barang harus diikat.
  • Tidak boleh memberikan barang dengan cara dilempar tetapi menggunakan alat bantu seperti katrol.
  • Pekerjaan dengan menggunakan listrik sebaiknya dilakukan di lingkungan kering. Kondisi kabel listrik perlu diperhatikan, tidak boleh sobek atau terkelupas.

K3 pada Pekerjaan Jalan

  • Saat tidak digunakan, alat berat harus diparkir pada tempat dengan permukaan datar.
  • Jangan lupa memberi ganjal di bagian depan serta belakang.
  • Pada pekerjaan yang dekat dengan jalan raya, rambu pembatas wajib diberikan sebagai pemisah antara jalan raya dengan areal pekerjaan.
  • Pada pekerjaan pengaspalan, pekerja wajib menggunakan sepatu safety boot pelindung, helm serta masker.
  • Ketika pengaspalan, pekerjaan penghamparan aspal atau menyemprot aspal tidak boleh membelakangi alat berat tetapi menghadap alat berat.
  • Pekerja harus menggunakan rompi schotlite terlebih saat malam hari agar bisa terlihat jelas.

K3 pada Pekerjaan Saluran

  • Penempatan tanah hasil galian jangan diletakkan dekat lubang agar tanah tidak longsor.
  • Lubang galian harus diberi pembatas agar pekerja tak jatuh.
  • Pada perbaikan saluran dibawah jalan, lubang galian harus diberi rambu peringatan dan petunjuk pengalihan lajur jalan.
  • Pada pekerjaan galian yang cukup dalam, tebing galian wajib diberi penyangga agar tidak longsor.
  • Pada pekerjaan saluran tertutup dibawah tanah, pekerja wajib mempersiapkan alat bantu komunikasi sehingga lancar dalam berkomunikasi. Tidak disarankan berkomunikasi secara lisan atau teriak.
  • Saat menurunkan material berat dari atas ke bawah, posisi pekerja tidak boleh berada dibawah material tetapi di samping material.

K3 pada Pekerjaan Sungai dan Laut, K3 pada Pekerjaan Limbah

  • Pekerja wajib menggunakan alat pelindung diri lengkap ditambah dengan rompi pelampung.
  • Batas antara daratan dengan sungai/laut harus diberi tanda/rambu agar pekerja tak jatuh.
  • Pada pekerjaan limbah, pekerja wajib menggunakan alat pelindung diri terlebih sarung tangan serta masker.
  • Jika pekerjaan limbah dibawah permukaan tanah, pekerja wajib menggunakan alat bantu pernapasan agar tidak menghirup gas berbahaya.
  • Setelah selesai bekerja, pekerja wajib mencuci tangan dengan bersih menggunakan cairan antiseptic untuk membunuh kuman ataupun bakteri.
  • Jaga kesehatan dan keselamatan kerja anda, ingat keluarga yang sedang menanti dirumah. Semoga artikel ini bermanfaat.