Inspeksi dan Cara Merawat Alat Pelindung Jatuh

Inspeksi alat pelindung jatuh harus dilakukan secara berkala minimal setiap 6 bulan sekali oleh petugas yang berwenang. Prosedur dan catatan inspeksi dan perawatan alat pelindung jatuh harus didokumentasikan dan selalu di-update.

Saat ini, jatuh dari ketinggian ialah penyebab cedera dan kematian terbesar pada pekerjaan konstruksi di Amerika. Sebesar 41% kecelakaan jatuh dari ketinggian terjadi di bidang konstruksi. Dari 744 kecelakaan yang di teliti, 74 korban mengenakan ” safety belt “, walau demikian 75% dari korban tersebut tidak mengaitkannya.

artc_01Bagaimana dengan kecelakaan jatuh dari ketinggian yang terjadi di Indonesia? Di Indonesia, kecelakaan akibat terjatuh dari ketinggian masihlah sering terjadi, terlebih pada bidang konstruksi.

Banyak faktor yang menjadi penyebab pekerja bisa terjatuh dari ketinggian. Occupational Safety and Health Administration (OSHA) mengatakan bahwa resiko terjatuh bisa tergantung pada beberapa faktor, salah satunya yaitu manusia, peralatan, dan kondisi lingkungan kerja. Lalu, kenapa pekerja yang mengenakan peralatan pelindung jatuh masih berpotensi besar mengalami jatuh dari ketinggian?

Perlu Anda ketahui, tersedianya alat pelindung jatuh ditempat kerja tidak dan merta secara langsung bisa mengurangi angka kecelakaan kerja. Kenapa? Kurangnya pelatihan untuk pekerja merupakan salah satu alasannya. Pemilihan peralatan yang tidak tepat dan kurangnya penekanan terhadap pentingnya penggunaan peralatan dengan benar juga menjadi pemicunya.

Satu hal yang tidak kalah penting, tetapi sering diabaikan adalah, penggunaan alat pelindung jatuh yang buruk atau tidak layak akibat seringnya penggunaan dan terkena paparan dari waktu ke waktu, terlepas dari merk atau produsen. Masalahnya adalah masih banyak alat pelindung jatuh ditempat kerja yang luput dari kontrol dan perawatan secara teratur.

Oleh karenanya, dalam rangka mempertahankan performa alat pelindung jatuh sebagai solusi keselamatan untuk melindungi seseorang dari kecelakaan kerja, maka komponen alat pelindung jatuh perorangan, anchorage connectors, body wear, dan komponen penghubung lainnya harus dicek dan dipelihara secara sistematis.

Inspeksi dan Perawatan Alat Pelindung Jatuh

artc_02Alat pelindung jatuh harus dicek secara visual sebelum digunakan. Pemeriksaan berkala oleh orang yang kompeten untuk mengecek kerusakan atau keausan alat harus dilakukan minimal setiap 6 bulan.

Frekwensi penggunaan yang sering dan tingginya jumlah paparan di area kerja memerlukan inspeksi alat pelindung jatuh yang lebih sering. Prosedur pemeriksaan harus dibuat tertulis dan setiap pemeriksaan harus didokumentasikan. Penting juga untuk mengikuti rekomendasi produsen ketika melakukan inspeksi dan perawatan alat pelindung jatuh. Lakukan pergantian bila peralatan sudah tidak layak pakai atau sudah kedaluwarsa.

Inspeksi Harness dan Body Belt

Untuk memeriksa harness atau body belt, sebaiknya ikuti prosedur berikut :

  • artc_03Webbing – Lakukan pengecekan secara visual atau dengan cara memegang webbing. Pegang webbing dan bengkokkan membentuk huruf ” U “. Lihat apakah ada kerusakan atau tanda tanda keausan seperti koyak, berserabut, kerusakan pada jahitan, perubahan warna pada jahitan, atau berjamur.
  • D-Rings/Back Pads – Cek kondisi ring D untuk mengetahui tanda tanda kerusakan seperti retak, bengkok, atau berkarat. Batang ring D harus berada pada posisi 90 derajat terhadap sumbu panjang pada harness dan harus dapat berputar secara bebas. Apabila Anda menemukan kondisi ring D yang tidak normal, jangan sekalipun menyepelekannya. Hal ini dikarenakan ring D merupakan satu-satunya bagian yang akan menahan hentakan saat pekerja terjatuh.
  • Buckle – Cek buckle (gesper) untuk mendeteksi kerusakan seperti retak, bengkok, berkarat, dan tidak dapat mengunci dengan sempurna. Paku keling pada buckle harus kuat dan tidak dapat digerakkan oleh jari. Sisi dan kepala paku keling harus rata terhadap material. Paku keling yang bengkok akan gagal dalam menahan guncangan. Jangan gunakan full body harness apabila terdapat kerusakan pada buckle.

Inspeksi Lanyard

Ketika Anda melakukan inspeksi pada lanyard, lakukan pengecekan mulai dari salah satu ujung hingga ke ujung yang berlawanan. Cek seluruh bagian lanyard termasuk pada bagian sambungan.

  • artc_04Snap – Cek kelainan, retak, karat di permukaan hook dan matanya. Pengunci harus tetap sesuai dengan dudukannya, tidak bengkok, berubah, atau terhalang. Per pengunci harus terpasang dan dapat menekan dengan gaya yang cukup dan merata.
  • Thimbles (sarung penutup) – Sarung penutup harus merata berada pada mata sambungan, dan sambungan tidak boleh longgar atau terpotong rajutannya. Ujung dari sarung ini harus bebas dari sisi/pinggir yang tajam dan tidak memiliki kelainan atau retak.
  • Web Lanyard – Lengkungkan lanyard ke pipa, perhatikan setiap sisi dari web lanyard. Lanyard yang berubah warna, retak, hangus adalah tanda tanda nyata dari kerusakan akibat panas, bahan kimia, atau paparan sinar ultra violet. Cek juga pada kerusakan jahitan.
  • Rope Lanyard – Cek lanyard dari ujung ke ujung dan lihatlah apakah terdapat tanda tanda keausan, kerusakan, dan fiber yang terpotong. Performa lanyard yang berkurang akibat penggunaan pada beban yang berlebihan akan terlihat dengan adanya perubahan diameter. Diameter tali harus sama secara menyeluruh.

Inspeksi Self-Retracting Lifeline

Untuk mengecek self-retracting lifeline, sebaiknya ikuti prosedur berikut :

  • Cek permukaan lifeline, pastikan lifeline terpasang kuat pada anchor point, tidak ada kerusakan, retak, kelainan, atau keausan.
  • Cek kekuatan daya tarik pada lifeline. Jangan gunakan lifeline, bila kekuatan daya tarik lifeline saat terjadi guncangan atau tarikan tidak maksimal atau tidak fleksibel.
  • Lifeline harus dicek secara teratur untuk mendeteksi adanya tanda tanda kerusakan seperti tali menjadi renggang, retak, koyak, berserabut, atau jahitannya rusak.

Perawatan Alat Pelindung Jatuh

Perawatan dasar akan membuat alat pelindung jatuh Anda lebih tahan lama dan bertahan performanya. Penyimpanan alat sama pentingnya dengan membersihkan peralatan dari kotoran, bahan-bahan penyebab korosi atau kontaminan.

Cara Membersihkan :

Bahan nilon dan poliester :

  • Lap semua permukaan yang kotor dengan spons yang dibasahi dengan air sabun/deterjen, lalu bilas dengan air bersih
  • Gantung dan biarkan kering dengan sendirinya
  • Hindari menjemur dekat sumber panas atau dijemur langsung dibawah sinar matahari dalam jangka waktu yang lama
  • Jangan mengeringkan peralatan berbahan ini menggunakan mesin pengering atau dryer

Cara Menyimpan :

Tempat penyimpanan alat pelindung jatuh harus bersih, kering, dan bebas dari paparan gas berbahaya, panas berlebihan, sinar ultraviolet, atau material yang bersifat korosif.

Semoga Berguna, Salam Safety!