Contoh Investigasi Kecelakaan (metode SCAT)

Contoh Investigasi KecelakaanArah investigasi kecelakaan dari pemikiran Keselamatan serta Kesehatan Kerja ialah mengerjakan identifikasi dari deskripsi kecelakaan sesungguhnya, hingga didapat deskripsi pemicu langsung dan akar persoalan dari peristiwa yang diharapkan tidak terulang lagi pada peristiwa yang sama.

Investigasi dari kecelakaan besar biasanya dikarenakan oleh banyaknya aspek (multiple causes), hingga investigasi kecelakaan yang komprihensif mesti menganalisa semua aspek yang berpengaruh pada terjadinya kecelakaan itu.
Sesuai dengan permenakertrans no. 03/Men/1998 mengenai tata cara laporan serta kontrol kecelakaan, ruangan cakupan kecelakaan ialah :

a. Kecelakaan kerja
b. Kebakaran / peledakan / pembuangan sampah
c. peristiwa beresiko lainnya / nearmiss
Sedang Kecelakaan didefinisikan menjadi peristiwa yang tidak dikehendaki serta tidak diduga sebelumnya ysng bisa memunculkan korban jiwa atau harta benda.

Beberapa Klasifikasi Kecelakaan Kerja ialah seperti berikut :
a. Kecelakaan Fatal yang menyebabkan pada kematian
b. Kecelakaan berat yang menyebabkan pada PHK sebab tidak dapat kembali kerja atau kehilangan beberapa kegunaan anggota tubuhnya / cacat.
c. Kecelakaan sedang yang menyebabkan pada kehilangan hari kerja atau sementara tidak mmampu kerja.
d. Kecelaakaan ringan, memerlukan perawatan medis / P3K.

Satu penyidikan disebut efisien jika :
a. Bisa memvisualisasikan apakah yang sesungguhnya berlangsung
b. Bisa memastikan pemicu kecelakaan yang sesungguhnya
c. Bisa memastikan kemungkinan
d. Meningkatkan aksi pengendalian
e. Bisa memastikan kecenderungan pada kekurangan skema manajemen
f. Bisa mendemonstrasikan perhatian manajemen

Tahap mengatasi kecelakaan :
a. Mengamankan tempat
b. Memberikan laporan Kecelakaan
c. Lakukan penyidikan
d. Mengkaji pemicu kecelakaan
e. Membuat referensi, laporan penyidikan serta pengesahan oleh manajemen
f. Dokumentasi serta tindak lanjut.

Beberapa cara investigasi kecelakaan ialah :
a. Fault tree analysis
b. Moment tree analysis
c. MORT
d. SCAT (Systematic Cause Analysis Technique)
e. STEP (sequential times moment plotting)
f. dan lain-lain.

Pada artikel ini yang kita ulas ialah sengan cara SCAT yang dikenalkan kali pertama Internaltional Loss Control Institute (ILCI) yang mengambil mode dari F.Bird & German (1982).

akibatnya karena kecelakaan ialah kerugian dari manusia, property perusahaan, menurunnya produktifitas serta kerugian lingkungan. Pemicu langsung terdiri dalam yakni substandart condition serta substandart action yang bisanya pada teori safety yang lainnya disebut unsafe action and unsafe condition.

Dalam teori invstigasi yang dikemukakan oleh ILCI, tiap-tiap aspek pemicu kecelakaan dibuat ceklis menjadi tips untuk mempermudah rootcause-nya, seperti berikut ini :

Keadaan Beresiko

  • Pelindung/pembatas tidak wajar
  • APD kurang/tidak wajar
  • Perlengkapan rusak
  • Ruangan kerja sempit/hanya terbatas
  • Bahaya kebakaran / ledakan
  • Kebersihan serta kerapihan kurang
  • Paparan gas/cairan kimia beresiko di lingkungan kerja
  • Kebisingan
  • Paparan radiasi
  • Paparan suhu panas / dingin
  • Kurang pencahayaan
  • Kurang ventilasi

Prilaku beresiko

  • Operasi tiada otorisasi
  • Gagal mengingatkan
  • Gagal mengamankan
  • Menjalankan perlengkapan pada kecepatan yang tidak wajar
  • Membuat alat pengaman tidak berfungsi
  • Memakai alat yang rusak
  • Menggunakan APD yang tidak wajar / tidak menggunakan APD
  • Pemuatan yang tidak wajar
  • Peletakan yang tidak wajar
  • Pengangkatan yang tidak wajar
  • Tempat kerja tidak aman
  • Melakukan perbaikan perlengkapan saat beroperasi
  • Bercanda
  • Mabuk
  • Tidak mengikuti mekanisme

Aspek Pribadi / personal

  • Potensi fisik serta psikologis tidak alayak
  • Kurang potensi
  • Kurang ketrampilan
  • Stress fisik serta spikologi
  • Kurang motivasi

Aspek Pekerjaan :

  • Kurang pengawasan / kepemimpinan
  • Kurang eksperimen / engineering
  • Kurang rencana penyediaan
  • Kurang perawatan
  • Kurang standard kerja
  • Salah gunakan / salah memakai

Aspek Manajemen / Lemahnya kontrol:

  • Program tidak pas
  • Standard tidak pas
  • Kurang kepatuhan pada standard

Aspek lemahnya kontrol ini hasil dari penelitan dan pengalaman beberapa perusahaan memperlihatkan minimnya komponen program K3 seperti

  • Kepemimpinan serta administrasi
  • Gagasan Pelatihan
  • Gagasan pengawasan
  • Analisa pekerjaan serta mekanisme
  • Observasi pekerjaan
  • Gagasan Responsif darurat
  • Ketentuan Perusahaan
  • Analisa investigasi kecelakaan
  • Kompetensi pekerja
  • Alat Pelindung Diri
  • Monitoring Kesehatan
  • Program evaluasi
  • Eksperimen kontrol
  • dan lain-lain

Banyak hal terpenting yang perlu dikerjakan dalam lakukan investigasi kecelakaan:
a. Membuat team investigasi, yang terbagi dalam ketua, sekretasi serta anggota. Supaya investigasi berjalan dengan efisien upayakan ketua investigasi dari bagian yang alami kecelakaan, sekretaris dapat dari departemen HSE serta anggota dari team ahli pada bidangnya.

b. Kerjakan investigasi dengan berurutan sesuai dengan mode dari ILCI diawali dari Kerugiannya (manusia, rusaknya perlengkapan, dan lain-lain), Type kecelkaannya (terbentur, tertabrak terjatuh, kontak bahan kimia, dan lain-lain), Pemicu langsung, Pemicu dasar serta lemahnya kontrol.

c. Sesudah diketemukan masing-masing aspek pemicu untuk jadikan dasar tindak lanjut / countermeassure dengan tujuna kecelakaan yang sama tidak terjadi kembali dikemudian hari. Hindari untuk mempersalahkan korban sebab pada intinya kecelakaan berlangsung sebab multiple cause, bukan hanya dari aspek prilaku orang tetapi ikut di pengaruhi keadaan beresiko, aspek pekerjaan, aspek personal dan lemahnya kontrol.

d. Buat laporan yang tersusun dimulai dari tanggal, tempat, peristiwa, data korban, kondisi korban, urutan momen, aksi darurat, analisa kecelakaan dan tindak lanjut yang dikerjakan.

e. Pastikan tindak lanjut yang dikerjakan diimplementasikan. HSE departemen bertanggungjawab untuk pastikan follow up sudah dikerjakan oleh departemen berkaitan.

f. Dokumentasikan dengan baik serta kerjakan analisa aspek pemicu celaka untuk mengukur performance dari K3 dalam perusahaan.

SHARE